Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad)

Friday, August 11, 2023

Tafsir QS. Ad Dukhan Ayat 43-50 : Menu Spesial Bagi Sang Pendosa


ilustrasi

بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

Allah Ta’ala berfirman,

 

إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ (43) طَعَامُ الأثِيمِ (44) كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ (45) كَغَلْيِ الْحَمِيمِ (46) خُذُوهُ فَاعْتِلُوهُ إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ (47) ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيمِ (48) ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ (49) إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ (50)

 

Artinya : “Sesungguhnya pohon zaqqum -itu makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. Peganglah dia, kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.”

 

Penjelasan :

Tidak ada satupun manusia yang tidak memiliki dosa atau bersih dari kesalahan. Semua manusia pasti memiliki dosa dan pernah melakukan kesalahan. Namun Allah memberikan fasilitas kepada kita berupa taubat untuk mencuci dosa yang kita perbuat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

 

“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat.”(HR. Tirmidzi)

 

Dan Allah sangat mecintai hamba-hambanya yang gemar bertaubat kepada Allah, menyesali akan perbuatannya dan berusaha untuk meninggalkan kemaksiatan yang telah ia kerjakan. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah dalam haditsnya. Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori, pembatu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata bahwa beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ

 

“Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).

 

Dan Allah sangat benci terhadap hambanya yang sombong, enggan memanfaatkan fasilitas atau kebaikan yang Allah berikan. Mereka enggan bertaubat kepada Allah atas dosa yang mereka perbuat, bahkan Sebagian dari mereka tidak merasa bersalah. Mungkin dia tahu; pernah mendengar atau pernah membaca ayat-ayat Allah tentang larangan dan ancaman, namun dia mengingkari ayat-ayat tersebut atau sebagaian dari mereka meragukannya. Sehingga dia kufur terhadap ayat-ayat Allah. Orang semacam ini Kelak mereka akan masuk kedalam Neraka Jahanam, disana mereka akan diberikan pelayanan dan menu makanan yang spesial sebagai balasan dari perbuatan mereka ketika di dunia.

Allah Ta’ala berfirman, menceritakan azab-Nya yang Dia timpakan kepada orang-orang kafir yang mendustakan hari perjumpaan dengan-Nya.

 

إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ طَعَامُ الأثِيمِ

“Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak dosa.” (Ad-Dukhan: 43-44)

Di kutip dari kitab Tafsir Ibnu katsir: yakni akibat banyaknya dosa dalam ucapan dan perbuatannya, sedangkan dia adalah orang yang mengingkari ayat-ayat Allah. Menurut apa yang diterangkan bukan hanya oleh seorang ulama, orang yang dimaksud adalah Abu Jahal. Tetapi memang tidak diragukan lagi bahwa dia termasuk orang yang diterangkan dalam ayat ini, namun bukan hanya khusus bagi Abu Jahal saja melainkan juga berlaku bagi manusia yang memiliki prilaku seperti Abu Jahal.

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari Ibrahim, dari Hammam ibnul Haris, bahwa Abu Darda mengajarkan kepada seseorang firman Allah : Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak dosa. (Ad-Dukhan: 43) Lalu lelaki itu mengatakan bahwa zaqqum itu adalah makanan lain daripada yang lain. Maka Abu Darda radhiyallahu anhu, mengatakan, "Katakanlah, bahwa sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan orang yang durhaka." yakni tiada makanan lain baginya selain dari buah pohon zaqqum.

Mujahid mengatakan, "Seandainya dijatuhkan satu tetes dari zaqqum itu ke bumi ini, niscaya semua penghidupan penduduk bumi menjadi rusak (tercemar) karenanya." Hal yang semisal telah disebutkan secara marfu'.

 

Bagaimana mana bentuk Zaqqum itu ?

Dalam lanjutan Allah menjelaskan tentang karakteristik dari Zaqqum, menu spesial yang Allah suguhkan bagi para pendosa. Allah berfirman ;

كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ (45) كَغَلْيِ الْحَمِيمِ (46)

“(Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhan: 45-46)

 

Cara penyajiannya pun spesial. Allah berfirman,

 

خُذُوهُ فَاعْتِلُوهُ إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ (47) ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيمِ (48)

 

“Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.” (QS. Ad-Dukhan: 47-48)

Ayat tersebut semakna dengan apa yang disebutkan oleh Allah dalam QS. Al-Hajj: 19-20 :

 

يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ. يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ

 

“Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka, dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka.” 

Imam Ibnu Katsir menjalskan dalam kitab tafsirnya; bahwa malaikat memukulinya dengan gada besi, hingga pecahlah kepalanya dan otaknya berhamburan, lalu dituangkan di atas kepalanya air yang mendidih. Kemudian air panas itu turun ke tubuhnya memasuki perutnya dan menghancurkan semua isi perutnya hingga menjulur sampai ke mata kakinya terkelupas. Semoga Allah melindungi kita dari azab neraka ini.

 

Lalu dalam ayat selanjutnya Allah mencemooh mereka yg dahulu sombong tatkala di dunia. Dengan lancing ia berani mennatang Allah, menyepelekaan apa yang Allah perintahkan dan apa yang Allah larang. Allah berifrman,

 

ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ (49) إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ (50)

 

“Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.” (QS. Ad-Dukhan: 49-50)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa kalimat ini Allah ungkapkan dengan nada mengecam dan mencemoohkan.

Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, bahwa makna yang dimaksud ialah 'engkau bukanlah orang yang perkasa, bukan pula orang yang mulia'.

 

Adapun firman Allah Ta’ala,

إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ

“Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu kamu meragu-ragukannya.” (QS. Ad-Dukhan: 50)

Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

 

يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا. هَذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ أَفَسِحْرٌ هَذَا أَمْ أَنْتُمْ لا تُبْصِرُونَ

 

“Pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya." Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat?” (QS. Ath-Thur: 13-15)

 

Kelak mereka akan menyesal dengan penyesalan yang sangat karena telah meragukan berita yang Allah kabarkan. Padahal apa yang Allah kabarkan adalah benar adanya dan hanya orang-orang beriman yang meyakininya. 

Semoga Allah melindungi kita dari ganasnya siksa api neraka.


Penulis : Abdul Aziz Jaisyi

0 comments:

Post a Comment