![]() |
ilustrasi |
بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ (43) طَعَامُ الأثِيمِ
(44) كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ (45) كَغَلْيِ الْحَمِيمِ (46) خُذُوهُ
فَاعْتِلُوهُ إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ (47) ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ
عَذَابِ الْحَمِيمِ (48) ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ (49) إِنَّ
هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ (50)
Artinya : “Sesungguhnya pohon zaqqum
-itu makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak
yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. Peganglah
dia, kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah di
atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas. Rasakanlah,
sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya ini adalah azab
yang dahulu selalu kamu meragu-ragukannya.”
Penjelasan :
Tidak ada satupun manusia yang tidak
memiliki dosa atau bersih dari kesalahan. Semua manusia pasti memiliki dosa dan
pernah melakukan kesalahan. Namun Allah memberikan fasilitas kepada kita berupa
taubat untuk mencuci dosa yang kita perbuat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
كُلُّ
ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ
“Setiap anak Adam adalah bersalah
dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau
bertaubat.”(HR. Tirmidzi)
Dan Allah sangat mecintai hamba-hambanya yang gemar bertaubat
kepada Allah, menyesali akan perbuatannya dan berusaha untuk meninggalkan
kemaksiatan yang telah ia kerjakan. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah
dalam haditsnya. Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Al Anshori, pembatu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau berkata bahwa
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُ
أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ ، وَقَدْ
أَضَلَّهُ فِى أَرْضِ فَلاَةٍ
“Sesungguhnya Allah itu begitu
bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara
kalian yang menemukan kembali untanya yang telah hilang di suatu tanah yang
luas.” (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).
Dan Allah sangat
benci terhadap hambanya yang sombong, enggan memanfaatkan fasilitas atau kebaikan
yang Allah berikan. Mereka enggan bertaubat kepada Allah atas dosa yang mereka
perbuat, bahkan Sebagian dari mereka tidak merasa bersalah. Mungkin dia tahu;
pernah mendengar atau pernah membaca ayat-ayat Allah tentang larangan dan
ancaman, namun dia mengingkari ayat-ayat tersebut atau sebagaian dari mereka
meragukannya. Sehingga dia kufur terhadap ayat-ayat Allah. Orang semacam ini Kelak
mereka akan masuk kedalam Neraka Jahanam, disana mereka akan diberikan pelayanan
dan menu makanan yang spesial sebagai balasan dari perbuatan mereka ketika di
dunia.
Allah Ta’ala berfirman,
menceritakan azab-Nya yang Dia timpakan kepada orang-orang kafir yang mendustakan
hari perjumpaan dengan-Nya.
إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ طَعَامُ الأثِيمِ
“Sesungguhnya pohon zaqqum itu
makanan orang yang banyak dosa.” (Ad-Dukhan: 43-44)
Di kutip dari kitab Tafsir Ibnu katsir:
yakni akibat banyaknya dosa dalam ucapan dan perbuatannya, sedangkan dia adalah
orang yang mengingkari ayat-ayat Allah. Menurut apa yang diterangkan bukan
hanya oleh seorang ulama, orang yang dimaksud adalah Abu Jahal. Tetapi memang
tidak diragukan lagi bahwa dia termasuk orang yang diterangkan dalam ayat ini, namun
bukan hanya khusus bagi Abu Jahal saja melainkan juga berlaku bagi manusia yang
memiliki prilaku seperti Abu Jahal.
Ibnu Jarir mengatakan, telah
menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami
Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A'masy, dari
Ibrahim, dari Hammam ibnul Haris, bahwa Abu Darda mengajarkan kepada seseorang
firman Allah : Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak
dosa. (Ad-Dukhan: 43) Lalu lelaki itu mengatakan bahwa zaqqum itu adalah
makanan lain daripada yang lain. Maka Abu Darda radhiyallahu anhu, mengatakan,
"Katakanlah, bahwa sesungguhnya pohon zaqqum itu adalah makanan orang yang
durhaka." yakni tiada makanan lain baginya selain dari buah pohon zaqqum.
Mujahid mengatakan,
"Seandainya dijatuhkan satu tetes dari zaqqum itu ke bumi ini, niscaya
semua penghidupan penduduk bumi menjadi rusak (tercemar) karenanya." Hal
yang semisal telah disebutkan secara marfu'.
Bagaimana mana bentuk Zaqqum itu ?
Dalam lanjutan Allah menjelaskan
tentang karakteristik dari Zaqqum, menu spesial yang Allah suguhkan bagi
para pendosa. Allah berfirman ;
كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ (45) كَغَلْيِ
الْحَمِيمِ (46)
“(Ia) sebagai kotoran minyak
yang mendidih dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (QS. Ad-Dukhan:
45-46)
Cara penyajiannya pun spesial.
Allah berfirman,
خُذُوهُ فَاعْتِلُوهُ إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ (47)
ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيمِ (48)
“Kemudian tuangkanlah di atas
kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas.” (QS. Ad-Dukhan:
47-48)
Ayat tersebut semakna dengan apa
yang disebutkan oleh Allah dalam QS. Al-Hajj: 19-20 :
يُصَبُّ مِنْ فَوْقِ رُءُوسِهِمُ الْحَمِيمُ.
يُصْهَرُ بِهِ مَا فِي بُطُونِهِمْ وَالْجُلُودُ
“Disiramkan air yang sedang
mendidih ke atas kepala mereka, dengan air itu dihancur luluhkan segala apa
yang ada dalam perut mereka dan juga kulit mereka.”
Imam Ibnu Katsir menjalskan dalam
kitab tafsirnya; bahwa malaikat memukulinya dengan gada besi, hingga pecahlah
kepalanya dan otaknya berhamburan, lalu dituangkan di atas kepalanya air yang
mendidih. Kemudian air panas itu turun ke tubuhnya memasuki perutnya dan
menghancurkan semua isi perutnya hingga menjulur sampai ke mata kakinya
terkelupas. Semoga Allah melindungi kita dari azab neraka ini.
Lalu dalam ayat selanjutnya Allah
mencemooh mereka yg dahulu sombong tatkala di dunia. Dengan lancing ia berani
mennatang Allah, menyepelekaan apa yang Allah perintahkan dan apa yang Allah larang.
Allah berifrman,
ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ (49)
إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ (50)
“Rasakanlah, sesungguhnya kamu
orang yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu
kamu meragu-ragukannya.” (QS. Ad-Dukhan: 49-50)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa
kalimat ini Allah ungkapkan dengan nada mengecam dan mencemoohkan.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari
Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, bahwa makna yang dimaksud ialah 'engkau bukanlah orang
yang perkasa, bukan pula orang yang mulia'.
Adapun firman Allah Ta’ala,
إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ
“Sesungguhnya ini adalah azab yang
dahulu kamu meragu-ragukannya.” (QS. Ad-Dukhan: 50)
Semakna dengan apa yang disebutkan
dalam ayat lain melalui firman-Nya:
يَوْمَ يُدَعُّونَ إِلَى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا.
هَذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا تُكَذِّبُونَ أَفَسِحْرٌ هَذَا أَمْ
أَنْتُمْ لا تُبْصِرُونَ
“Pada hari mereka didorong ke
neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya. (Dikatakan kepada mereka), "Inilah
neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya." Maka apakah ini sihir?
Ataukah kamu tidak melihat?” (QS. Ath-Thur: 13-15)
Kelak mereka akan menyesal dengan penyesalan yang sangat karena telah meragukan berita yang Allah kabarkan. Padahal apa yang Allah kabarkan adalah benar adanya dan hanya orang-orang beriman yang meyakininya.
Semoga Allah melindungi kita dari ganasnya siksa api neraka.
Penulis : Abdul Aziz Jaisyi
0 comments:
Post a Comment