Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad)

Monday, July 17, 2023

Tafsir QS. Al-Anfal Ayat 2 : Hati Yang Sehat Bergetar Tatkala Mendengar Nama Allah

 


بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرَّحِيمِ

 

Tafsir QS. Al-Anfal Ayat 2

 

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَٰنًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

 

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”

 

Penjelasan :

Sahabatku rahimakumullah, ciri-ciri orang yang didalam hatinya ada iman adalah manakala disebut nama Allah baik melalui al Qur’an dan As Sunnah atau dzikir yang ia lantunkan baik didalam shalat maupun diluar shalat maka hatinya bergetar langsung ia mengingat akan kebesaran Allah Robbul Aalamin, Rab pencipta, pemelihara dan penguasa seluruh alam semesta.

Lalu bagaimana ketika kita terasa hambar mendengar nama Allah, tidak ada rasa sedikitpun didalam hati, tidak bergetar qalbu didalamraga ? maka waspadalah jangan-jagan ada sifat kemunafikan didalam diri kita. Sebagaimana Ibnu Abbas sepupu Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wasllam beliau mengemukakan terkait penafsiran ayat diatas (QS. Al Anfal :2) dan terlampir dalam tafsir ibnu katsir. Kata beliau radhiyallahu anhu “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka. Adapun orang-orang munafik itu tiada sesuatu pun dari sebutan nama Allah yang dapat mempengaruhi hati mereka untuk mendorong mereka mengerjakan hal-hal yang difardukan-Nya.

Tidak adanya getaran hati tatkala nama Allah disebut itu tanda sakitnya hati, maka harus segera diobati. Jangan berlarut-larut dalam pesakitan karena jika dibiarkan kita akan binasa. Allah berfirman,

 

يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ؕ

 

“(yaitu) pada hari (ketika) harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih” (QS. Asy-Syu'ara': 88-89).

Karena hati adalah pengendali seluruh anggota tubuh kita; mata, telinga, lisan, tangan, kaki, semua dalam kendali hati. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Oleh karenanya seseorang akan sulit istiqomah diatas taqwa Ketika hatinya sakit. Maka nama Allah adalah sebagai tolak ukur sakit atau tidaknya qalbu kita.

Jika hati sakit, datanglah kepada dokter hati yaitu para Alim Ulama, mereka yang paham bagaimana mengobati hati kita yang sakit, ia akan memberikan resep  berupa nasihat-nasihat  yang harus kita Yakini dan kita amalkan dalam keseharian. Mintalah nasihat kepadanya, ceritakan apa yang kita rasakan.

Banyak hal yang menjadikan sebab hati kita sakit, namun secara umum hati yang sakit adalah sebab dosa yang kita  kerjakan. Adapun secara spesifik sebab sakitnya harti diantaranya ;

Pertama : Karena syirik, baik syirik kecil (riya’ atau sum’ah) maupun syirik besar (mempersembahkan ibadah kepada selain Allah) ini penyebab utama hati kita terserang sakit kronis. Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ketika menjelaskan tentang makna surat Asy-Syu'ara' ayat 88 dan 89 adalah hati yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Ta’ala. Al Imam Mujahid dan Al Hasan serta lainnya mengatakan, “hati yang bersih maksudnya bersih dari kemusyrikan”.

Maka coba intropeksi diri jangan-jangan selama ini hati kita telah ternodai oleh kesyirikan, baik kecil maupun besar. Mungkin anda masih percaya bahwa ada selain Allah yang dapat memberikan pertolongan, percaya dengan dukun, jimat, meminta kepada kuburan keramat, percaya ramalan zodiac dan lain semisalnya. Ketika kita percaya kepada itu semua maka kita terjerumus dalam syirkul akbar (syirik besar) dan tidak ada jalan lain selain bertaubat kepada Allah dengan taubatan nasuha. Atau kita terjerumus dalam syirik kecil yaitu; riya, menampakkan ibadah untuk dipuji oleh orang lain atau sum’ah, memperdengarkan ibadah supaya mendapatkan pujian atau popularitas ditengah-tengah manusia. Ini adalah dosa besar meskipun tidak menjadikan sebab pelaukanya keluar dari islam namun dapat membatalkan ibadah yang dikerjakan. Maka untuk mengobatinya tidak ada jalan lain kecuali bertaubat dan berusaha untuk meluruskan niat dalam setiap melakukan aktifitas ibadah.

Kedua ; Sombong, kata Rasulullah yaitu menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Ketika kita mendengar sebuah kebenaran sekalipun dai anak kecil maka kita wajib untuk menerimanya. Terkadang hati ini gengsi apa lagi ketika kita diposisi yang salah dan yang menasihati adalah orang yang dibawah kita baik dari sisi usia maupun kedudukan. Sehingga kita menolak nasihatnya dan meremehkan dia yang telah sudi menasihati kita. Inilah kesombongan yang membuat hati kita sakit. Ketika kita tidak berusaha untuk merubahnya maka kesombongan ini akan mengantarkan kita ke neraka. Rasulullah bersabda,

 

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

 

“Tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan seberat biji sawi di dalam hatinya” (HR. Muslim, no. 2749)

Ketiga : Dengki , iri terhadap kenikmatan orang lain dan ingin kenikmatan itu hilang dari diri orang tersebut. Atau disingkat SMS : Susah Melihat Orang Senang, Senang Melihat Orang Susah. Sungguh hal ini jika dibiarkan akan membuat hati menjadi busuk dan akan binasa kita.

Itulah tiga sebab yang membuat hati kita sakit. Maka untuk mengobati hati yang sakit ada beberapa terapi yang harus dilakukan. diantaranya adalah;

Pertama; memperbanya baca alquran, lalu mentadaburinya (mempelajari tafsirnya) dan mengamalkan dalam keseharian.

Kedua: memperbanyak dzikrullah berdzikir kepada Allah, termasuk dari padanya adalah memperbanyak istigfar. Karena terkadang kita tidak sadar akan dosa yang kita kerjakan.

Ketiga: berdoa kepada Allah agar diselamatkan dari penyakit hati.

Keempat : tawadu’ (bersikap rendah diri) karena Allah. Tak pantas seorang pendosa sombong.

Kelima : memperbanyak amal shalih, shalat-shalat sunnah, sedekah, puasa, dan amal shalih lainnya yang dapat melunakkan hati.

Kemudian juga termasuk tanda orang yang didalam hatinya ada iman kata Allah, “apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” Artinya ayat-ayat Allah menjadi penyegar imannya, melonjaklah iman itu ketika firman Tuhannya dibaca. Timbul rasa takut kepada Robnya, rasa cinta yang tinggi kepada Rabnya dan rasa berharap yang luas kepada Rabnya sehinga ia bertawakkal kepada Robnya. Karena ia sadar Allah Robbul aalamin adalah yang maha besar, maha perkasa dan maha kuasa atas segala sesuatu. Menangislah dia ketika membaca ayat-ayat Allah, merasa bahwa ayat itu nasihat untuk dirinya. Maka jika kita jarang menangis manakala membaca Ayat Allah, tidak ada peningkatan iman setelah mempelajari ayat Allah, jangan-jangan hati kita sakit. Mari kita intropeksi diri bagaimna kondisi hati kita saat ini !!!

Inilah sekelumit penjelasan tentang surat Al-Anfat ayat 2, semoga sedikit yang saya tulis ini bermanfaat kepada anda yang membacanya. Barokallahufikum

Wallahua’lam bisoab

 



0 comments:

Post a Comment