Foto saat saya menghadiri Pembukaan Musda Gabungan DPD BKPRMI Papua Barat Daya di Hotel Vega Sorong (2023) |
Belakangan ini kita sering mendengar berita tentang kenakalan yang dilakukan oleh kaum remaja, mulai kenakalan yang sifatnya ringan hingga kenakalan yang berat. Sebagaimana dilansir Radar Banyuwangi.id kenakalan remaja yang termasuk kategori ringan misalnya; membuang sampah sembarangan, telat masuk sekolah, atau pun membolos. Sedangkan kategori kenakalan remaja berat itu seperti berani dengan orang tua dan guru, penyalahgunaan narkoba, tawuran antar sekolah atau kelompok, hubungan seks di luar nikah, pemerkosaan, penjambretan, begal, atau pun kekerasan yang dilakukan remaja.
Banyak faktor yang menjadi pemicu terhadap kenakalan dikalangan remaja, baik faktor internal maupun eksternal. Namun diantara faktor yang paling utama adalah pengaruh lingkungan, baik keluarga, teman dan masyarakat sekitar. Sebagaimana yang dipaparkan oleh Puji Lestari (2017) bahwa Pertumbuhan dan perkembangan remaja tidak lepas dari pengaruh bawaan yang berkaitan dengan sifat-sifat atau karakteristik genetika yang diturunkan oleh orang tua, serta pengaruh lingkungan yang berkaitan dengan keluarga, sekolah, teman bermain, atau lingkungan masyarakat umum.
Hal ini selaras dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dimana Nabi pernah menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman. Beliau bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Dari hadits ini dapat kita pahami bahwa teman atau lingkungan sangat berpengaruh terhadap diri seseorang, sehingga tanpa disadari dapat membentuk karakter atau prilaku seseorang. Olehkarenanya islam mengajarkan kepada kita untuk selektif dalam memilih teman. Sebagaimana wasiat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Apalagi masa remaja adalah masa mencari identitas diri, sehingga pengaruh lingkungan sangat besar untuk membentuk karakter anak-anak remaja. Terlebih diera perkembangan teknologi saat ini juga sangat mempengaruhi terhadap prilaku anak remaja, karena waktu mereka lebih banyak dengan gadget mereka ketimbangan orang tua dan guru mereka. Sehingga apa yang mereka lihat, apa yang mereka tonton itu yang mereka tiru.
Disisi lain remaja bisa juga mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi identitas mereka, inilah yang disebut role confusion atau ambiguitas peran. Kebingungan yang dirasakan remaja mengenai siapa identitasnya dan apa perannya, sehingga menyebabkan krisis identitas. Dilansir dari situs merdeka.com krisis identitas ini tidak lain terjadi karena di umur remaja anak akan mengalami perasaan untuk mendapatkan pengakuan di lingkungannya, serta adanya identitas peran yang mulai dijalankan.
Sehingga jika kaum remaja dia tidak mendapatkan pengakuan di keluarganya atau peranan di masyarakat tempat ia tinggal, maka dia akan mencari orang diluar lingkunganya yang mau menerima dan mengakuinya. Berawal dari sini kenakalan remaja muncul.
Maka organisasi Remaja Masjid merupakan media yang tepat untuk membentuk identitas kaum remaja menjadi remaja yang beriman, bertqwa dan berakhlak mulia, serta cinta terhadap agama, bangsa dan tanah air nya.
Sebagaimana dijelaskan dalam AD ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI); bahwa sesungguhnya Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia adalah bagian dari potensi generasi muda yang bertanggung jawab terhadap masa depan Agama Islam, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Sehingga kehadiran Remaja Masjid bukan hanya untuk memakmurkan masjid semata, melainkan dapat juga berperan dalam membendung kenakalan remaja. Dengan menciptakan komuniatas anak-anak yang baik, dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang positif. Sehingga secara otomatis dapat membentuk karakter remaja yang shalih/ shalihah yang bermanfaat bagi masyarakatnya.
Dalam organisasi Remaja Masjid, para remaja bisa mengekspresikan segala ide-ide kreatifnya, menuangkan potensinya untuk berkreasi dan berkarya. Karena didalam Organisasi Remaja Masjid terdapat bidang atau divisi kepengurusan, seperti ; Bidang Dakwah, Bidang Olahraga, Bidang Sosial, Bidang Humas, dan Bidang Pendidikan & Pelatihan. Masing-masing bidang mendapatkan kesempatan untuk menentukan program kerja atau kegiatan yang ingin diselenggarakan dalam satu tahun.
Sedikit saya berbagi pengalaman dulu ketika saya masih bergabung di kepengurusan Remaja Masjid Al-Ukhuwah Perumahan Jalagriya Candi Sidoarjo (th. 2006). Saya bersama teman anggota REMAS banyak menggagas dan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif misalnya; Pesantren Liburan. Dimana ketika liburan sekolah para orang tua bingung mencarikan tempat yang tepat untuk mengisi waktu libur anaknya, agar tidak hanya main saja. Dari Pesantren Liburan inilah orang tua merasa terbantu untuk mencari tempat berlibur yang bermanfaat bagi anaknya. Selain itu Pesantren Liburan melatih anak-anak untuk menjadi pribadi yang mandiri dan berani. ini adalah salah satu contoh ide kreatif dari REMAS di tempat saya. Dan efek positif yang didapatkan dari anggota Remas sendiri dalam mengelola kegiatan tersebut adalah; sadar betapa sulitnya menjadi orang tua yang mengurus dan mendidik anak-anaknya, melatih kesabaran karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda, melatih tanggung jawab dan masih banyak lagi.
Selain itu kami juga membuat kegiatan diakhir pekan (malam ahad) walaupun hanya sekedar bakar-bakar ikan di pelataran masjid. Namun ini merupakan upaya agar anak-anak Remaja Masjid tidak kelayapan dimalam minggu ketempat-tempat yang tidak dijelas.
Kami juga menyelenggarakan kajian Remaja sepekan sekali, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman aqidah yang benar dan mengajarkan akhlak Islam kepada para remaja, serta memberikan pemahaman tentang ibadah yang benar. Kegiatan ini juga merupakan upaya untuk membendung kenakalan remaja. Karena dengan dia ngaji dia akan mengenal Tuhannya, setelah dia mengenal Tuhannya, akan tumbuh pada diri tiga pila ubudiyah; Khauf (takut), hub (cinta), dan raja' (berharap). Tiga pilar inilah yang akan menjadi perisai bagi remaja untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama dan negara serta remaja yang berintegritas.
Intinya anak remaja perlu wadah, perlu tempat untuk menuangkan ide-ide kreatifnya, karena mereka ingin diakui eksistensinya dan diperhatikan. Para orang tua, ttokoh masyarakat khusnya, ketua RT dan RW, serta takmir masjid berkewajiban untuk menyiapkan wadah tersebut, agar anak-anak remaja kita tidak salah tempat dalam mengekspresikan keinginannya tersebut. Selain itu juga ditanamkan pada mereka nilai-nilai keagamaan untuk membentengi mereka dari hal-hal buruk.
0 comments:
Post a Comment