يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."(QS. Ali-Imran (3) :102)
Penjelasan :
Perhatikan pada bagian ayat terakhir, Allah memberi peringatan,
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
"Janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."
Pemahaman dari ayat tersebut bukan lah, "Janganlah kamu mati kecuali KTP mu tercatat agama mu Islam" Bukan.
Akan tetap pemahaman yang benar dari ayat tersebut adalah sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya, bahwa yang dimaksud,
وَ لا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
adalah ;
حَافِظُوا عَلَى الْإِسْلَامِ فِي حَالِ صِحَّتِكُمْ وَسَلَامَتِكُمْ لِتَمُوتُوا عَلَيْهِ
“Peliharalah Islam ketika kamu sehat wal afiat, agar engkau mati di atas Islam.
فَإِنَّ الْكَرِيمَ قَدْ أَجْرَى عَادَتَهُ بِكَرَمِهِ أَنَّهُ مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ ،
وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ
Sesungguhnya Dzat yang Maha Mulia dengan kemurahan-Nya, akan memberlakukan seseorang sesuai kebiasaannya. Bahwa orang yang memiliki kebiasaan tertentu dalam hidup, dia akan mati sesuai kebiasaannya.
وَمَنْ مَاتَ عَلَى شَيْءٍ بُعِثَ عَلَيْهِ ، فَعِيَاذًا بِاَللَّهِ مِنْ خِلَافِ ذَلِكَ
Dan siapa yang mati dalam kondisi tertentu, dia akan dibangkitkan sesuai kondisi matinya. Sungguh kita berlindung kepada Allah, jangan sampai menyimpang dari kebenaran. (Tafsiir Ibnu Katsir, 2/87)
Hal ini selaras dengan hadits Nabi riwayat Muslim dari sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
“Setiap hamba Allah itu akan dibangkitkan dari kuburnya sama seperti keadaan ketika ia meninggal.” (HR. Muslim, no. 2878).
Berkata Al-Munaawi dlm buku At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami' As-Shogiir, yang dimaksud hadits Nabi tersebut,
أي يَمُوتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ
"Yaitu; ia meninggal di atas yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu"
Artinya jika kita ingin mati dalam keadaan Islam maka wajib bagi kita untuk mengamalkan konsekwensi-konsekwensi seorang Muslim.
Apa itu konsekuensi Islam yang wajib untuk dijalani ?
Yaitu ; Taqwa, makanya jika kita perhatikan diawal ayat Allah mengatakan ;
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ
Dia mendahulukan Taqwa.
Apa itu taqwa; taqwa adalah menjalankan segala syariat yang telah Allah tetapkan dengan sepenuh hati secara keseluruhan. Mulai dari menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Tidak boleh dipilah-pilah, karena sesungguhnya agama ini bukan lah Prasmanan. Akan tetapi dalam kita beragama harus kaffah (secara keseluruhan). Sebagaimana Allah berfirman,
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱدْخُلُوا۟ فِى ٱلسِّلْمِ كَآفَّةًۭ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيْطَـٰنِ ۚ إِ!نَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّۭ مُّبِينٌۭ
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah (2) : 208)
Taqwa dimulai dari membangun pondasi keyakinan/aqidah yang benar dengan mempelajari dan memahami rukun iman secara benar; iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab, iman kepada rasul, iman kepada Hari kiamat, dan imam kepada taqdir Allah yang baik dan yang benar, serta membersihkan diri dari segala bentuk khurofat/tahayul cerita-cerita dusta. Karena diawal ayat tadi Allah memerintah orang-orang yang telah beriman dengan keimanan yang benar untuk bertaqwa kepada-Nya dengan sebanar-benar taqwa.
Sehingga syarat diterimanya Taqwa harus bersih dari penyimpangan aqidah khususnya kesyirikan.
Kemudian setelah kita membangun aqidah yang benar, kita mempelajari dan mengamalkan rukun-rukun Islam yang lima secara benar; dimulai dari syahadat, shalat, puasa, zakat, haji. Serta amalan-amalan sunnah lainnya.
Apa yang kita pelajari dari ke lima ini, yaitu ; Rukun-rukunnya, syarat-syaratnya dan pembatal-pembatalnya.
Serta kita mempelajari dan mengamalkan perkara halal dan haram.
Oleh karenanya laksanakan segala perintah-Nya dan jauhi apa-apa yang dilarangnya dengan penuh keyakinan.
Maka dari situ insyaAllah kita akan dapat meraih taqwa dengan sebenar-benarnya taqwa. Sehingga harapannya kita dapat mati dalam keadaan Islam, mati husnul khatiman.
Kesimouoannya tafsir dari ayat QS. Al Imaran ayat 102 adalah seseorang yang ingin mati dalam keadaan Islam hendaknya benar-benar mengamalkan konsekwensi Islam yaitu dengan Bertqwa kepada Allah. Dimulai dari membangun aqidah yang benar dan membersihkan diri dari segala bentuk penyimpangan aqidah lalu kemudian mengamalkan syariat islam secara kaffah dimulai dari rukun-rukun Islam yang Lima. Jika hal ini diterapkan InsyaAllah kita akan wafat diatas agama yang lurus yaitu Dienul Islam. Wallahua'lam
0 comments:
Post a Comment