Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad)

Tuesday, January 17, 2023

Kebanyakan Manusia Suka Mengeluh & Kikir, kecuali...


Didalam al quran Allah menceritakan tentang tabi'at atau sifat buruk pada kebanyakan manusia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh."

إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعًا
"Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah," (QS. Al-Ma'arij 70: 20-21)

Imam ibnu katsir rahimahullah menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa apabila tertimpa kesusahan, ia kaget dan berkeluh kesah serta hatinya seakan- akan copot karena ketakutan yang sangat, dan putus asa dari mendapat kebaikan sesudah musibah yang menimpanya.

Artinya ketiga ketika dia ditimpa musibah berupa kesusahan isinya hanyalah mengeluh, mengeluh dan mengeluh. Merasa hidupnya paling menderita sendiri, merasa Allah tidak adil. Mereka lah orang-orang yang jahil (bordoh) akan ilmu, mereka tidak memahami iman terhadap segala tadir Allah sehingga sulit baginya untuk menayukuri segala ketetapan Allah. 

Dia tidak memahami bahwa bersama kesulitan ada kemudahan,

إِنَّ مَعَ ٱلۡعُسۡرِ يُسۡرًا

"sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah 94: 6)

dan setelah kesulitan ada kebaikan yang banyak.Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْراً يُصِبْ مِنْهُ

”Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikan maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.” [HR al Bukhari]

Dalam ayat selanjutnya Allah jelaskan kembali tentang tabiat manusia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَإِذَا مَسَّهُ ٱلۡخَيۡرُ مَنُوعًا

"dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir," (QS. Al-Ma'arij 70: 22)

Tapi kalau dikasih kebaikan berupa harta dia kikir, pelit, lupa sama Allah, lupa bagaimana ketika dia susah dulu, mengemis, menangis kepada Allah.

Namun Allah kecualikan dalam ayat selanjutnya,
إِلَّا ٱلۡمُصَلِّينَ
"kecuali orang-orang yang melaksanakan sholat," (QS. Al-Ma'arij 70: 22)

Karena orang yang istiqomah dalam shalat adalah orang yang optimis dalam hidupnya, sebesar apapun musibah yang menimpanya dia sandarkan semuanya hanya kepada Sang Pencipta, dia memohon pertolongan hanya kepadanya dan dia paham bahwa hanya Allah satu-satunya yang mampu untuk menolong serta dia yakin Allah tidak pernah dzalik pasti ada kebaikan setelah musibah. Sehingga dia jadikam shalt sebagai solusi utama dalam setiap permasalahannya. Sebagaimana firman Allah,

وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ

“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu” (QS. Al Baqarah: 45).

Dan orang yang istiqomah dalam shalat ada orang yang paling bersyukur karena nikmat yang Allah berikan tidak membuatnya buta dan lupa diri. Dia sadar bahwa nikmat itu dari Allah dan akan kembali kepada Allah. 

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang sabar dan syukur.Barokallahufikum

✒️al faqir Abdul Aziz Jaisyi

0 comments:

Post a Comment